JPost (Negara)-
Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menganggap, pelestarian jalak atau curik Bali merupakan kisah yang inspiratif. “Tadi saya dapat informasi, dulu jalak Bali hanya tinggal enam ekor di alam liar, sekarang sudah meningkat menjadi 560 ekor,” katanya, saat di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) sebagai rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Jembrana, Jumat (30/12).
Ia mengatakan, pelestarian jalak Bali dari hampir punah kemudian bisa berkembangbiak signifikan, tidak terlepas dari kebijakan yang tepat dan kuat. “Kebijakan terkait jalak Bali ini sangat kuat dan konsisten. Penangkaran dan perlindungan yang dilakukan bertahun-tahun, mampu menghindarkan jalak Bali dari kepunahan,” ujarnya.
Ia berharap, kisah inspiratif pelestarian jalak Bali ini bisa diikuti dengan konservasi yang tepat terhadap satwa lainnya yang terancam punah. “TNBB sendiri kalau dijadikan objek wisata, harus pariwisata yang berbasis konservasi sehingga tidak mengganggu satwa disini,” katanya.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang mendampingi Sandiaga selama kunjungan ke Jembrana mengatakan, sekarang sudah mulai sering dijumpai jalak Bali di alam. “Jalak Bali merupakan ikon Kabupaten Jembrana. Kami juga sangat berkepentingan agar satwa ini tidak punah,” katanya.
Kepada Sandiaga dan rombongan, Kepala TNBB Agus Ngurah Krisna Kepakisan mengatakan, selain enam ekor di alam, awalnya hanya ada 50 ekor di penangkaran. “Dari penangkaran itu kami lestarikan jalak Bali. Dari beberapakali pelepasan di alam liar, sekarang jalak Bali sudah berkembang biak menjadi 500 ekor lebih di alam,” katanya.
Agar terhindar perburuan dan penangkapan oleh manusia, ia mengaku, pihaknya melakukan pengawasan ketat di wilayah TNBB dan sekitarnya. Selain itu, katanya, pengawasan juga melibatkan masyarakat dengan memberikan edukasi jika burung tersebut dilindungi dan terancam punah. (yus)