banner 981x668

Kasus Anak Dibawah Umur di Jembrana Mengkhawatirkan UPTD PPA Jembrana Datangi Sekolah-sekolah

banner 120x600

Jembrana (JPost) – Kasus anak di bawah umur di Kabupaten Jembrana belakangan ini semakin menghawatirkan.
Pasalanya hingga Mei 2023 sudah ada 7 kasus yang ditangani UPTD PPA Jembrana. Sebelumnya tahun 2022 mencapai 30 kasus, dan ini dilakukan pendampingan.

“Kasus anak di bawah umur di Jembrana pasca pandemi Covid-19 memang meningkat dan ini sudah mengkhawatitkan,” jelas Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak, Ida Ayu Sri Utami Dewi seusai sosialisasi antisipasi kekerasan pada anak di SMPN 3 Negara, Rabu (7/6) pagi.

Menurutnya untuk mengantisipasi adanya kasus-kasus yang melibatkan anak di bawah umur, pihaknya kini kembali menggencarkan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Mulai dari SD, SMP hingga SMA.

Baca Juga:  Dokter Spesialis Gadungan yang Tipu Jutaan Rupiah Dibekuk Satreskrim Polres Jembrana, IDI Bali : Masyarakat Harus Berhati-hati

Sosialisasi yang dilaksanakan katanya melibatkan Dinas PPAPPKB, Kepala UPTD PPA, Wakil Ketua Forum Puspaga/Pemerhati anak dan perempuan, serta Duta Anak Bali 2023 dan Forum Anak Jembrana.

“Kalau dari dinas PPA-PPKB memang sudah rutin. Namun kami dari UPTD PPA karena baru jadi kami mulai gencarkan,” jelasnya.

Sosialiasi ke sekolah-sekolah dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya kekerasan pada anak.
“Dari sekian kasus yang terjadi memang kasus kekerasan seksual terhadap anak mengkhawatirkan. Ini tidak terlepas dari pengaruh android. Anak-anak tidak bisa mengontrol link-link yang masuk ke ponselnya sehingga timbul rasa penasaran. Kemudian dari tontotan itu mereka ingin mencoba. Sementara orang tua tahunya anak-anak belajar. Orang tua banyak yang mengira anaknya belajar. Jadi mulai sekarang orang tua perlu juga mengawasi dan mendampingi anak-anaknya,” jelasnya.

Baca Juga:  Sosialisasi Peraturan Bawaslu, Tentang Produk Hukum Dan Peraturan Non Bawaslu Di Hotel Jimbarwana.

Ke depan kata Ida Ayu Sri Utami Dewi pihaknya akan bekerjasama dengan Kominfo tentang pemanfaatan android. “Kami coba dari beberapa sisi. Meski tidak bisa seratus persen namun setidaknya bisa diminimalisir,” pungkasnya.
(Yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 981x668