Jembrana (JPost) – Kasus gigitan anjing di Jembrana sempat menyentuh angka tertinggi di Bali. Kini kasus rabies di Jembrana diyakini sudah turun hinggaseparonya.
Masih segar dalam ingatan, kasus rabies di Jembrana sempat menyentuh angka tertinggi di Bali pada tahun 2022 lalu.
Saat itu 224 orang yang digigit
anjing yang positif rabies,bahkan ada empat orang yang meninggal dunia akibat rabies.
Sedangkan tahun ini, ada 132 orang yang digigithewan penyebar rabies(HPR), kendati sudah turun, vaksinasi terhadap anjing tetap digencarkan dan vaksin anti rabies (VAR) tetap disediakan.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P)Dinas Kesehatan Jembrana, I Gede Ambara Putra mengatakan, jumlan orang yang digigit anjing dan dinyatakan positif rabies dari
bulan Mei lalu mencapai
123 orang, jumlah itu lebih rendah dibandingkan periode lalu.
“Kasus gigitan tahun ini Bahkan, Sudah 50 persen penurunannya,” ungkap Ambara.
Menurutnya, dengan tren
kasus yang turun diharapkan masyarakat tetap waspada, tidak abai dengan rabies, terutama ketikaterjadi gigitan.
Warga yang menjadi korban gigitan
diharapkan segera melaporkan kepada fasilitas kesehatan dan petugas lapangan terdekat. Ketika terjadi kasus gigitan, idealnya segera ditindaklanjuti dengan menangani orang yang tergigit.
Vaksinasi rabies pada hewan menjadi kunci utama timbulnya kasus baru. Jika vaksinasi pada hewan penular rabies sudah maksimal cakupannya, maka kasus positif rabies akan bisa diminimalisir.
“Pencegahan rabies ini
intinya penanganan di hewan dulu dengan vaksinasi. Kalau sudah vaksin otomatis peluang penularan semakin kecil” terangnya.
Sementara terhadap orang yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies, pihaknya sudah memiliki VAR dan serum
antirabies (SAR) yang cukup. Stok VAR yang tersebar di seluruh rabies centre yang ada di Jembrana sebanyak 5.154 vial. “VAR kita bisa sampai akhir tahun,” imbuhnya.
Sedangkan SAR Sudah tersedia dan sudah terpakai mencapai 6 dosis pada korban gigitan di areal risiko tinggi. Kasus gigitan risiko tinggi itu terjadi di
ujung jari dan bahu ke atas. (Dbs)