Jembrana (JPost) – Pasca Musibah banjir yang melanda beberapa titik di Kabupaten Jembrana, daerah terparah yang merendam Ribuan Rumah warga, hingga hari ini sekitar 10 persen daerahnya masih terendam tah hanya itu penyakit pasca banjir menghantui seperti DBD dan penyakit kulit, di Desa Pengambengan Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
Upaya menurunkan debid air dilakukan warga dibantu BPBD Jembrana dengan menyediakan dua mesin Penyedot air dan dibantu warga pembersihan drinase.
“Selain membangun posko Pengungsian di halaman kantor Desa Pengambengan, Sekarang kita siaga dua mesin pompa air untuk penanganan air. Sementara masih bekerja terus hingga airnya benar-benar surut,” kata Agus Artana saat dikonfirmasi, Kamis 13/3/2023.
Selain air, penyakit pasca banjir seperti DBD dan gatal menghantui warga terdampak.
“Yang jadi perhatian serius kami adalah demam berdarah pada situasi pasca banjir ini. Namun, kami tetap pantau warga yang terdampak banjir,” kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gede Ambara Putra saat dikonfirmasi, Kamis 13/7/23.
Polres Jembrana bersama Warga Angkut 3 Ton Lebih Sampah
Banjir juga menyisakan ber ton-ton sampah Organik maupun Plastik yang dapat menyumbat drainase, maka dari itu Polres Jembrana bersama Siswa Sekolah Dasar di sekitar arel terdampak serta Pihak terkait melakukan pembersihan dan berhasil mengangkut 3 ton lebih sampah dan langsung di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh.
“Kita bersama masyarakat, serta Dinas Lingkungan Hidup bahu membahu membersihkan areal terdampak ini mulai dari lingkungan pemukiman hingga saluran drainasenya,” kata Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana usai kegiatan, Kamis 13/7/2023.
Perwira mantan Korspripim Kapolda Bali ini, berharap kegiatan Gotong-royong pembersihan, tidak hanya dilakukan hari ini saja, namun bisa rutin dilaksanaka.
“Kami harap kegiatan ya, ini bisa rutin, Supaya terhindar dari ancaman penyakit pasca banjir,” harapnya.
Lanjut, Perbekel Desa Pengambengan, Kamaruzzaman menjelaskan jika di daerahnya ada empat titik terparah akibat banjir ini.
“Ada sekitar empat titik (genangan) di daerah kami, kebanyakan saluran air tersendat karena tersumbat sampah plastik jadi air susah keluar, tapi hari ini kita bersama kepolisian dibantu warga, anak sekolah dan pihak terkait melakukan pembersihan di areal terdampak seperti halaman pure segara dan sirkuit all in one,” tutup nya