banner 981x668
BERITA  

Warga Desa Pekutatan Mengeluhkan Jembatan Penghubung Putus Akibat Banjir, Pemerintah Didesak Bertindak

banner 120x600

Jembrana (JPost)-Warga Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, masih menghadapi kesulitan akibat jembatan penghubung yang putus sejak banjir hebat melanda daerah tersebut pada Oktober tahun lalu. Jembatan tersebut menghubungkan Banjar Dauh Pangkung dengan Banjar Dangin Pangkung, dan menjadi jalur vital bagi akses warga serta pengunjung menuju kawasan wisata pantai dan beberapa villa serta hotel di sekitarnya.

Hampir satu tahun berlalu sejak putusnya jembatan, namun pihak pemerintah belum menunjukkan tindakan yang berarti untuk memperbaikinya. Dalam situasi yang memprihatinkan ini, warga desa terpaksa melakukan aksi swadaya dengan membangun jembatan darurat sementara dari kayu pada bulan Januari lalu. Meski jembatan darurat ini hanya cukup untuk dilintasi oleh orang dan sepeda motor, namun ini merupakan upaya warga untuk mempermudah akses jalan mereka.

I Gede Ady Wirawan, salah seorang warga masyarakat Peduli, menyayangkan bahwa jembatan yang vital ini tak kunjung mendapat prioritas perbaikan.

“Mirisnya jembatan ini kan berada di kawasan wisata menuju pantai serta menuju beberapa villa dan hotel di sekitar jalan ini semestinya diprioritaskan dong.”ucapnya. kepada Media, Sabtu, (22/7/2023)

Baca Juga:  Pencuri Gamelan Antik Di Pekutatan Tertangkap

Masyarakat Desa Pekutatan bersama-sama melakukan usaha swadaya untuk memperbaiki jembatan darurat yang mereka buat sebelumnya, karena jembatan sebelumnya hanya bertahan enam bulan dan sudah tidak aman untuk dilalui. Warga yang peduli berharap agar pemerintah dapat segera memberikan perhatian serius terhadap masalah ini, karena jembatan putus ini berdampak pada aktifitas sehari-hari masyarakat dan mengganggu kunjungan para wisatawan.

Perbekel Desa Pekutatan, I Gede Silagunada, menyampaikan bahwa pemerintah desa telah melaporkan masalah ini ke pemerintah kabupaten dan telah di tinjau oleh wakil bupati bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan tim terkait. Namun, hingga saat ini belum ada langkah konkret dari pemerintah kabupaten untuk memperbaiki jembatan tersebut.

“Kami juga sudah memberikan pemahaman kepada warga terkait anggaran untuk membangun, karena akses jalan tersebut milik Pemkab,” ujarnya saat di komfirmasi Media via Selular, Sabtu, (22/7/33)

Disisilain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Jembrana, I Wayan Sudiarta, hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi oleh wartawan. Warga dan pemerintah desa berharap agar pihak terkait segera bertindak dan melakukan perbaikan sesuai dengan kemampuan anggaran APBD Kabupaten. Situasi jembatan yang semakin memburuk semakin mendesak untuk mendapatkan tindakan perbaikan segera.

Baca Juga:  Kasus Rabies Turun di Jembrana

Akibat keadaan ini, masyarakat Desa Pekutatan tetap harus mengandalkan jembatan darurat yang mereka bangun sendiri untuk melintas, sementara penggunaan mobil harus mencari jalan lain yang lebih jauh dan mengarah ke jalan nasional. Dengan demikian, upaya perbaikan jembatan penghubung ini sangat dibutuhkan agar aksesibilitas dan keamanan warga serta pengunjung dapat dipulihkan secepatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 981x668