banner 981x668

Buntut Serangan Anjing Rabies di Jembrana, Vaksinasi Darurat Dilakukan

Pemberian Vaksin Kepada HPR, buntut anjing liar Rabies di Jembrana, Jumat (15/9/23). Sumber foto : Istimewa
banner 120x600

Jembrana (JPost) – Petugas Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana telah mengambil langkah tegas dengan menggelar vaksinasi darurat terhadap hewan penular rabies (HPR) di dua kecamatan di Kabupaten Jembrana. Tindakan ini berawal dari empat warga Jembrana yang digigit oleh anjing yang terinfeksi rabies.

Dalam kegiatan vaksinasi darurat yang berlangsung pada Jumat (15/9/2023), sebanyak 87 ekor HPR, terutama anjing, menerima vaksin antirabies (VAR). Tindakan ini adalah respons cepat dari otoritas setempat untuk mengendalikan potensi penularan rabies.

Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa, menjelaskan bahwa korban yang digigit oleh anjing rabies sebelumnya telah menerima VAR. Selain itu, tiga orang yang mengalami gigitan berisiko di wilayah Kecamatan Melaya juga telah diberikan serum antirabies (SAR).

“Anjing yang menggigit merupakan anjing liar dan telah dieliminasi oleh warga setempat. Hasil pemeriksaan Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar terhadap dua sampel otak anjing menunjukkan hasil positif rabies,” ujar Widarsa.

Baca Juga:  Bupati Tamba Optimis Sebut TPI Pengambengan Jadi Destinasi Wisata

Dengan hasil positif rabies ini, pihak berwenang segera melakukan vaksinasi darurat di wilayah yang terdampak, seperti di Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, dan Banjar Pangkung Tanah Kauh, Desa Melaya, Kecamatan Melaya. Vaksinasi darurat ini melibatkan respons cepat, termasuk pencarian dan vaksinasi terhadap anjing di sekitar lokasi serangan.

Hasil vaksinasi di Melaya mencakup 24 ekor HPR, termasuk 22 ekor anjing dan dua ekor kucing. Di Kecamatan Mendoyo, sebanyak 63 ekor HPR telah divaksinasi, dengan rincian 58 ekor anjing dan lima ekor kucing.

Widarsa juga mengajak masyarakat untuk tidak memungut dan memelihara anjing liar serta secara rutin membawa anjing peliharaan mereka untuk divaksinasi rabies. Ia juga menekankan pentingnya melaporkan kepada petugas jika ada anjing yang menunjukkan gejala-gejala rabies, seperti perilaku agresif, menggigit, dan mengeluarkan air liur berlebihan.

Baca Juga:  Yeh Sumbul Lokasi Seleksi Liga Surfing Indonesia

Hingga saat ini, Jembrana telah mencatat 60 kasus gigitan positif rabies. Upaya vaksinasi massal HPR di Kabupaten Jembrana telah mencapai 65,66 persen dari total estimasi populasi HPR yang ada. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk melindungi warga dari ancaman rabies.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 981x668