Jembrana (JPost) – Misteri hilangnya empat ekor sapi milik I Ketut Mudana (54), warga Banjar Pangkung Buluh, Desa Kaliakah, akhirnya terpecahkan setelah sempat menghilang selama 4 hari. Kejadian ini telah menggemparkan warga setempat sejak Selasa pagi, (19/9/23) lalu. Namun, pada Sabtu pagi, (23/9/23), sapi-sapi tersebut ditemukan dalam kondisi yang tidak terduga di kebun saudara Mudana, I Ketut Suama (60).
Keberadaan sapi-sapi ini telah menjadi misteri yang membingungkan. Sebelumnya, kebun tersebut sudah dua kali diperiksa oleh pemiliknya, namun tak satupun sapi ditemukan. Bahkan, upaya pencarian meluas ke kebun milik tetangga dan warga banjar lainnya, namun sia-sia.
Keajaiban terjadi saat istri korban meminta untuk mencari petunjuk di kebun saudaranya pada Sabtu pagi. Mereka berharap menemukan jejak yang bisa mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Tiba-tiba, I Ketut Mudana mendengar suara sapi di kebun tersebut. Dengan penuh harapan, ia menyelidiki dan menemukan keempat sapi itu terikat di bawah pohon bayur dengan tali dan patok besi.
“Saya disuruh mencari bekas atau patok sapi yang mungkin dibuang di sini (kebun) untuk petunjuk, Tapi ketika saya berada di sana, saya mendengar suara sapi, lalu saya mencari dan menemukannya di bawah pohon bayur terikat dengan tali dan patok besi,” ujar Mudana dengan lega.
Mudana segera melaporkan penemuan ini kepada pihak berwenang, Polisi Banjar setempat, yang kemudian meneruskannya ke Polsek Kota Negara.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Androyuan Elim, mengonfirmasi penemuan sapi-sapi tersebut. Namun, analisis awal mengindikasikan bahwa sapi-sapi itu mungkin lepas, mengingat kondisi cuaca yang hujan pada malam sebelumnya.
“Kemungkinan besar sapi-sapi itu lepas. Tetapi kami akan terus melakukan penyelidikan untuk memastikan kemungkinan lain yang mungkin terjadi. Analisis awal menunjukkan bahwa sapi itu lepas,” jelasnya.
Misteri kehilangan empat sapi ini akhirnya terpecahkan, namun pertanyaan besar tentang bagaimana sapi-sapi tersebut bisa berakhir terikat di kebun saudara Mudana tetap menjadi Misteri.