Bali (JPost)– Lagi Pernyataan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali, Arya Wedhakarna (AWK) menjadi sorotan Publik bali, pasalnya AWK terlihat memarahi Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Bali, NTT, NTB. Dalam video pendek yang sedang viral itu, AWK menyayangkan ada Penutup kepala (Hijab) di lingkungan bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Di ambil dari video yang viral AWK mengatakan seperti ini “Saya gak mau yang front line, yang front line itu yang saya mau yang gadis Bali yang kayak kamu, rambutnya keliatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas. This is not Middle East (Timur Tengah), enak aja Bali, pakai bunga kek, pakai apa kek,” begitu ucap AWK dalam potongan Video Viral dan sedang direspon banyak pihak di Bali.
Banyak pihak terutama Umat muslim Bali merasa terusik dengan pernyataan AWK tersebut, begitu juga Chairul Islam yang merupakan Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI) Bali.
Menurutnya, ini sudah jelas-jelas ujaran kebencian dan rasis, Penutup kepala yang di maksud AWK itu adalah sesuatu yang wajib bagi Muslimah (wanita Islam). “Jelas ini pelecehan untuk Muslimah, ini kan Indonesia negara yang dengan Umat Islam terbesar di Dunia, trus kenapa masih ada Manusia seperti Awk ini, yang menurut saya sangat menyakiti hati Umat Islam yang ada di Negara Republik Indonesia, kami dari Partai Masyumi pasti akan Berkoordinasi dengan DPP terkait hal ini,” ujar Chairul Islam saat di temui media, Selasa (2/1/24).
Chairul Islam juga menambahkan, jika perbuatan yang dilakukan AWK ini sangat menjijikan, terlihat rasisme, pemecah belah Persatuan dan Kesatuan Negara, karena Negara melindungi tiap-tiap warga negara untuk menjalankan agamanya di manapun sesuai pasal 29 ayat 1 Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
“Menurut saya, ini sudah memecah belah kebhinekaan kita, sepuluh saja ada orang seperti AWK ini saya yakin persatuan indonesia hanya dalam hitungan hari, jika tidak ada tindakan tegas untuk manusia seperti AWK ini,” pintanya dengan nada Geram.
Chairul juga menghimbau kepada Masyarakat Bali untuk tetap menjalin kesatuan dan persatuan antar penduduk warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Mari kita saling rangkul, perbedaan itu adalah rahmat bukan untuk di permasalahkan, dari dulu kita sudah mengenal Menyame Braya dalam istilah Bali, saya berharap dengan adanya video AWK ini dapat di tindak lanjuti oleh Dewan Kehormatan DPD RI,” Tutupnya.