Jembrana (JPost) – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Negara, yang berada di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, memperbarui Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Agama Kabupaten Jembrana. Kerja sama ini terkait penyelenggaraan program pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kepala Rutan Negara, Lilik Subagiyono, bertemu langsung dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana, I Gede Sumarawan. Lilik menjelaskan bahwa kerja sama sebelumnya hanya mencakup dua agama, yaitu Hindu dan Islam. Namun, dengan perjanjian yang baru ini, pembinaan kerohanian akan mencakup enam agama, yaitu Islam, Hindu, Buddha, Katolik, Konghucu, dan Kristen.
“Kali ini kami memperbarui PKS yang mana sebelumnya kerja sama yang terjalin hanya pada dua agama (Hindu dan Islam). Kali ini, dalam perjanjian sudah mencakup enam agama (Islam, Hindu, Buddha, Katolik, Konghucu, Kristen),” ungkap Lilik. Dia berharap program ini akan memberikan dampak positif bagi WBP setelah menyelesaikan masa pidana mereka dan meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
I Gede Sumarawan dari Kemenag Jembrana menyatakan dukungannya terhadap kerja sama ini.
“Saya sangat mendukung program kerja sama yang terjalin antara Kemenag Kabupaten Jembrana dan Rutan Negara,” ujar Sumarawan, seraya menambahkan bahwa pihaknya akan menyiapkan materi kerohanian yang terbaik untuk WBP.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Y. Pasaribu, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama yang terjalin. “Penandatanganan PKS ini merupakan implementasi pemasyarakatan maju yang mana terjalin sinergi antara Kemenag Kabupaten Jembrana dengan Rutan Negara dalam program pembinaan kerohanian,” kata Pramella.
Dengan adanya pembaruan kerja sama ini, diharapkan pembinaan kerohanian di Rutan Kelas IIB Negara dapat semakin optimal dan menyeluruh bagi seluruh warga binaan.
