Jembrana (JPost) – Kuliner khas Nusantara sudah dikenal luas hingga mancanegara. Salah satu hidangan unik yang berasal dari Jembrana adalah “Nasi Nganten” (Nasi Pengantin), sajian khas yang biasanya disajikan dalam hajatan masyarakat Muslim di daerah tersebut. Keistimewaan Nasi Nganten tidak hanya terletak pada cita rasanya yang khas, tetapi juga pada proses pembuatannya yang cukup rumit. Sayangnya, karena kerumitan tersebut, hidangan ini semakin jarang ditemui dan mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
Namun, di Kelurahan Loloan Barat, tepatnya di Lingkungan Krobokan, kini hadir sebuah warung kampung yang menyajikan berbagai hidangan khas masyarakat Muslim Loloan. Beberapa menu andalannya antara lain **Sate Asem, Kuah Tim, Sate Kambing, dan Sate Ayam.
Elita, pemilik sekaligus koki warung tersebut, mengungkapkan bahwa tujuan utama dirinya membuka warung ini adalah untuk mengobati kerinduan para pecinta kuliner, terutama mereka yang merindukan cita rasa khas Melayu Jembrana.
“Sebenarnya, saya ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda. Seperti Nasi Nganten, Sate Asem, Kuah Tim, dan Abon—hidangan-hidangan ini biasanya hanya dapat ditemukan saat hajatan pengantin di masyarakat Muslim Jembrana,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa selain melestarikan tradisi kuliner masyarakat Melayu Bali, warungnya mendapat sambutan hangat dari para pelanggan.
“Harga menu kami sangat terjangkau. Sate Asem dijual mulai dari Rp 4.000 per tusuk, sementara seporsi Nasi Nganten bisa dinikmati hanya dengan Rp 10.000,” katanya.
Elita berharap kuliner khas ini dapat terus lestari dan menjadi bagian dari warisan budaya di Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana.
“Masih banyak kuliner khas kampung Melayu yang belum saya eksplorasi. Nantinya, secara bertahap, saya akan menghadirkan lebih banyak lagi hidangan tradisional untuk dinikmati masyarakat,” pungkasnya. (Yus)














