banner 981x668

MAN 1 Negara Bantah Tahan Raport Murid

Terkait Infaq Pembangunan Mushola

banner 120x600

JPost (Negara) –
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Negara membantah menahan raport murid yang tidak membayar infaq atau iuran, untuk pembangunan mushola sekolah tersebut.

“Tidak ada kami menahan raport murid, apalagi raport murid sudah dibagikan,” kata Kepala MAN 1 Negara Agus Subagya saat dikonfirmasi JPost, Sabtu (17/12).

Ia mengatakan, untuk pembangunan mushola pihaknya menghabiskan dana Rp 1 miliar lebih, yang saat ini masih ada tunggakan Rp 200 juta lebih.

Untuk membayar tunggakan tersebut, katanya, komite sekolah beserta wali murid sepakat untuk minta infaq kepada murid dengan nilai bervariasi. “Infaq ini hasil rapat komite dengan wali murid,” katanya.

Baca Juga:  Parade dan Lomba Ogoh-ogoh Digelar Pemkab Jembrana

Terkait pilihan nilai infaq yaitu Rp 400 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 600 ribu, menurutnya, itu bentuk dari kebersamaan dan saling subsidi antar murid. “Kalau ada murid yang tidak mampu atau bahkan tidak membayar, disubsidi oleh yang mampu,” katanya.

Ia juga menegaskan, mushola itu sangat dibutuhkan karena jumlah murid di sekolah tersebut mencapai 1000 lebih. “Sebelum ada mushola ini, saat salat dzuhur harus bergantian tiga kali,” jelasnya.

Pihaknya juga menegaskan, andai saat rapat komite wali murid keberatan, pihaknya tidak akan memaksa. “Kalau keberatan harusnya disampaikan saat rapat,” katanya.

Beberapa wali murid MAN 1 Negara terkejut dengan pungutan infaq yang dilakukan sekolah tersebut. “Membangun ujung-ujungnya minta sumbangan ke murid,” kata salah seorang wali murid.
Ia mengatakan, kalau infaq seharusnya tidak ada patokan nilai, karena dengan adanya patokan nilai meskipun bervariasi memberatkan orang tua. (yus)

Baca Juga:  Pedagang Pasar Umum Negara Menunggu Sosialisasi Revitalisasi Pasar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 981x668