banner 981x668
BERITA  

Anak Jalanan dari Jawa Barat Diamankan Salah Satunya Melawan Petugas

banner 120x600

Jembrana (JPost)– Delapan anak jalanan asal Jawa Barat kembali terjaring dalam operasi penertiban Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana saat mereka nekat datang ke Bali. Aksi mereka yang nekat ini berhasil diamankan pada Rabu (26/7) di sejumlah lokasi berbeda di wilayah Jembrana, Bali. Kedelapan anak jalanan ini diduga telah melakukan perjalanan menggunakan truk secara estafet dengan tujuan akhir menuju Denpasar.

Kasatpol PP Jembrana, I Made Agus Leo Agus Jaya, menyampaikan bahwa delapan anak jalanan ini diamankan karena dikhawatirkan akan mengganggu lalu lintas jalan dan ketertiban umum. Mereka terlihat menunggu truk untuk ditumpangi sebelum akhirnya ditangkap dan dibawa ke kantor Satpol PP setempat.

“Salah satu dari delapan anak jalanan ini, bernama Ahmad Soleh (25 tahun) asal Cimahi, Jawa Barat, menunjukkan perlawanan ketika diamankan oleh petugas. Ia menolak dan bahkan mengamuk, bahkan mengancam akan bunuh diri. Petugas harus menghadapi kesulitan untuk membawanya ke kantor Satpol PP karena ia menolak naik kendaraan dengan sukarela,” terangnya.

Ketika diamankan, tidak semua dari mereka memiliki kartu identitas diri. Salah satunya adalah Ahmad Soleh, yang hanya membawa potongan kecil kartu keluarga (KK) berisi namanya lengkap dan nomor induk kependudukan (NIK), serta nama orang tuanya. Menurutnya, potongan KK tersebut sengaja dipotong dan dibawa saat mereka melakukan perjalanan ke Bali.

Baca Juga:  Lobby Sukses, Artis Ashanty Akui sudah Tinggal di Jembrana.

Berdasarkan keterangan tertulis para anak jalanan yang diamankan, mereka datang ke Bali tanpa biaya dan menumpang truk secara estafet hingga mencapai Denpasar. Beberapa di antaranya mengaku memiliki teman di Denpasar yang mungkin menjadi alasan datangnya ke kota tersebut.

Kasatpol PP Jembrana, I Made Agus Leo Agus Jaya, menyatakan bahwa pihaknya akan mengembalikan delapan anak jalanan ini ke daerah asal mereka. Rencananya, mereka akan diantar hingga masuk kapal di Pelabuhan Gilimanuk untuk kembali ke Jawa Barat. Ia menambahkan bahwa tindakan ini diambil karena para anak jalanan tersebut tidak membawa identitas diri dan bekal untuk ongkos kembali.

“Aksi menumpang truk secara diam-diam oleh para anak jalanan ini menjadi sorotan karena mengganggu ketertiban lalu lintas dan dapat menyebabkan bahaya bagi mereka sendiri dan pengendara lainnya. Beberapa di antaranya bahkan menghentikan truk di tengah jalan untuk menumpang, yang tentunya dapat menyebabkan kecelakaan serius,” ucapnya.

Baca Juga:  Polres Jembrana Raih Penghargaan dari Kapolda Bali pada Hari Lalulintas Bhayangkara Ke 68

Dirinya juga menyoroti cara masuk mereka ke Bali, di mana beberapa anak jalanan berhasil menyelinap ke dalam bak truk saat truk masih dalam kapal di Pelabuhan Gilimanuk untuk menghindari pemeriksaan petugas. Beberapa lainnya juga memilih melewati jalan-jalan kecil yang tidak dijaga petugas untuk mencapai Bali.

“Kita berharap bahwa dengan mengembalikan para anak jalanan ini ke daerah asal mereka, mereka dapat diberdayakan dan mendapatkan bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sehingga tidak tergoda untuk nekat melakukan perjalanan seperti ini lagi di masa depan,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 981x668