Jembrana (JPost) – Pembangunan revitalisasi Pasar Umum Negara di Jembrana akan segera dimulai setelah pemenang tender berhasil ditentukan. Proyek ini merupakan langkah penting dalam memenuhi harapan masyarakat, terutama para pedagang, untuk memodernisasi pasar tradisional terbesar di Jembrana.
Awalnya, proyek ini menghadapi penolakan karena ukuran pasar yang dinilai terlalu kecil oleh para pedagang. Namun, setelah berbagai diskusi dan negosiasi, akhirnya kesepakatan untuk mengubah ukuran pasar sesuai dengan keinginan pedagang berhasil dicapai.
Dalam kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Jembrana,Jumat (8/9/23), perwakilan dari Paguyuban Pedagang Pasar Umum Negara menyatakan dukungan mereka terhadap revitalisasi pasar. Muhammad Yunus, yang mewakili paguyuban tersebut, mengungkapkan bahwa awalnya ada penolakan, “tetapi sekarang kita mendukung proyek ini sebagai hadiah dari presiden,” ucapnya.
“Salah satu permasalahan yang awalnya ditolak oleh pedagang adalah ukuran kios yang hanya 2 x 3 meter. Namun, melalui dialog dengan bupati, ukuran ini berhasil diubah sesuai dengan harapan pedagang. Kita juga mengubah pandangan terkait konsep lantai dua yang awalnya ditolak, dan kini kita optimis bahwa lantai dua akan tetap ramai,” tambah Yunus
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, pedagang juga meminta bupati untuk mencarikan solusi terkait relaksasi pinjaman bank, mengingat pasar relokasi masih belum ramai dan pendapatan mereka belum maksimal.
Direktur Sarana Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Essy Asiah, menyatakan bahwa pembangunan revitalisasi akan segera dimulai pekan depan setelah ada pemenang tender. Ukuran pasar juga sudah disepakati untuk sesuai dengan pasar eksisting.
“Pekerjaan ini dijadwalkan selesai pada semester pertama tahun 2024, dengan dua gedung dan bangunan penunjang lainnya. Proyek ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi perekonomian daerah,” Ujarnya.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, mengungkapkan bahwa proses revitalisasi ini memerlukan dialog dan kesabaran dari awal hingga akhir. Anggaran proyek sebesar Rp 143 miliar, tetapi pemenang tender mengajukan penawaran sebesar Rp 114 miliar, yang akan diawasi dengan ketat agar memenuhi kualitas yang diharapkan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menekankan pentingnya pengawasan yang baik terhadap proyek ini dan mengingatkan bahwa penawaran rendah bukan berarti kualitas pekerjaan jelek. “Komisi ini akan terus mengawal pembangunan pasar ini agar sesuai dengan harapan masyarakat Jembrana,” tutupnya.