JPost (Negara)-
Karena belasan tahun hanya mendapatkan janji, warga pesisir Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara yang pantainya digerus abrasi hebat sudah nyaris kehilangan harapan. Setiap kali datang janji atau informasi akan ada pembangunan senderan pencegah abrasi di wilayah tersebut, warga cenderung menanggapi biasa-biasa saja.
“Belakangan memang ada sejumlah orang yang mengaku survei terkait tender proyek pencegah abrasi disini. Tapi apakah segera akan terealisasi, kami tidak tahu. Sudah sepuluh tahun lebih kami diberi harapan yang sama,” kata Patayasin, salah seorang warga setempat.
Menurutnya, pihak yang survei tersebut menggunakan drone serta melakukan pengukuran. Mereka juga memberikan informasi, proyek yang ditunggu masyarakat selama sepuluh tahun lebih itu akan terealisasi tahun 2023 ini. “Semoga saja tidak seperti sebelum-sebelumnya. Hanya informasi dan janji,” katanya.
Darmawan, warga lainnya mengatakan, abrasi di wilayah yang pernah jaya sebagai sentra kuliner masakan ikan laut ini sudah berlangsung lama sekali. Namun sepanjang yang ia ingat, abrasi berlangsung parah sejak tahun 2013. “Sejak tahun itu ombak serta rob yang datang besar sekali. Akibatnya tanah pantai tergerus hingga memutus akses jalan disini,” katanya.
Masih Sekedar Informasi
Belum pastinya proyek pencegahan abrasi di Pabuahan dibenarkan oleh Kepala Dusun Kanzan dan Kepala Desa Banyubiru Komang Yuhartono. “Saya mendapatkan informasi tahun ini, tapi belum tahu akan dilaksanakan bulan apa,” kata Kanzan. Dirinya mengaku, masih menunggu informasi yang riil dari pemerintah.
Hal yang sama juga disampaikan Yuhartono, yang mengaku proyek tersebut akan dimulai tahun 2023. “Tapi saya juga belum berani memastikan, apalagi menyampaikan ke masyarakat. Khawatir terjadi kesalahpahaman,” katanya. Dari informasi yang ia terima, panjang pantai yang akan mendapat senderan pencegah abrasi sepanjang dua kilometer. (sam)