Jembrana (JPost) – Hasbil Ma’ani, Anggota DPRD Jembrana, dengan tegas menyatakan bahwa Bang Ipat memiliki kedekatan yang lebih erat dengan Umat Muslim di Jembrana. Pernyataan ini disampaikan saat pertemuan tatap muka (Nampik) Bakal Calon Bupati Jembrana, nomor urut 2, I Made Kembang Hartawan – I Gede Patriana Krisna (Bang Ipat) di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Selasa, (12/11/24).
Dari sekian banyak partai muslim dan Dewan Musmil hampir seluruhnya mendukung Bang Ipat, jujur saya merasa merinding saat mendengar pernyataan penutup dalam debat kedua kemarin di Denpasar, karena secara spesifik umat Muslim disebut dalam program Bang Ipat, seperti program Santri Harmoni, layanan antar-jemput santri pondok, dan upaya penataan kembali wisata religi di Loloan. Sejauh ini, belum ada calon lain yang secara langsung mengutarakan hal tersebut,” ungkapnya.
Hasbil menambahkan bahwa banyak politisi yang sekadar menggunakan gimik atau pencitraan dalam politik, namun Bang Ipat berbeda. Dengan mengumumkan secara langsung 24 programnya melalui media massa, ia menilai itu adalah bentuk komitmen yang bisa dimintai pertanggungjawaban di masa mendatang.
“Jika hanya gimik, siapa saja bisa melakukannya, cukup dengan berfoto bersama tokoh lalu mengunggahnya. Namun, Bang Ipat tidak seperti itu, Seperti Insentif Guru Ngaji itu ada di masanya, pelebaran Jalan di dekat wisata religi Loloan yang dahulu sempit, dan banjir sekarang sudah di atasi,” tegas Hasbil.
Di acara tersebut, Faiz, salah satu pemuda yang hadir, sempat bertanya mengenai upaya mendorong kreativitas anak muda agar mendapat dukungan dan fasilitasi dari pemerintah.
“Kami, sebagai anak muda, ingin dapat berkarya. Kami sering bingung dalam proses produksi dan pemasaran,” ungkap Faiz.
Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Cabup nomor 2, Kembang Hartawan, yang didampingi oleh Anggota DPRD Jembrana terpilih Hasbil Ma’ani dan H. Yunus. menyambut baik usulan itu dan sudah tertera dalam visi – misi untuk mendirikan rumah kreatif sekaligus juga rumah singgah untuk masyarakat. Ia berharap, dengan adanya rumah singgah ini, masyarakat yang membutuhkan rujukan ke RS Sanglah tidak lagi harus tidur di gang-gang.
“Kami sudah menyiapkan berbagai elemen pendukung. Ada Wena, salah satu EO ternama, serta rumah kreatif. Semoga dengan dukungan pemerintah, para kreator bisa berkarya dengan nyaman tanpa terbentur oleh aturan yang, menurut saya, bisa dibantu solusinya oleh pemerintah,” jawab Kembang.
Melalui acara Nampik ini, masyarakat merasa lebih bebas mengutarakan aspirasi dan keluhannya kepada Bang Ipat. (ADV)