Jembrana (JPost) – Sebuah misteri menyelimuti penemuan mayat terdampar di Pantai Perancak, Jembrana. Identitas mayat pria tak dikenal yang ditemukan akhirnya terungkap.
Korban bernama Casmundi (28), seorang nelayan asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang hilang saat melaut di perairan Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (2/9/2023).
Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan koordinasi dengan pihak Polresta Banyuwangi mengenai penemuan mayat di wilayah Polres Jembrana.
“Setelah kita koordinasikan ciri-ciri serta pakaian terakhir yang dikenakan korban dengan jenazah yang ditemukan ini memang memiliki kesesuaian dengan nelayan yang hilang di Banyuwangi pada tanggal 2 September 2023 lalu,” kata Dewa Juliana, Sabtu (9/9/23) siang.
Saat ini, mayat telah dievakuasi ke Rumah Uakit Umum Negara guna proses identifikasi, termasuk identifikasi wajah dan sidik jari. Identifikasi wajah menjadi lebih sulit karena wajah korban sudah membengkak, namun pihak berwenang berupaya mendapatkan data yang lebih akurat melalui sidik jari.
“Kami masih menunggu koordinasi dengan pihak keluarga maupun ABK kapal dan juga Satpolair dari Polresta Banyuwangi. Namun, dari persesuaian baju yang digunakan oleh korban yang kita temukan, itu sesuai dengan ciri-ciri yang kami miliki,” jelas AKBP Dewa Gde Juliana.
Sebelumnya, penemuan mayat tanpa identitas ini sempat menggegerkan warga setempat. Mayat tersebut ditemukan dalam posisi telungkup di pinggir pantai Desa Perancak, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, pada Sabtu, 9 September 2023. Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh I Ketut Surata (50) warga Banjar Mekarsari, Desa Perancak, yang bersama rekannya Wayan Ardita (54) hendak akan pergi melaut. Mereka dikagetkan oleh sesosok mayat yang terdampar sekitar 100 meter dari tempat mereka berdiri.
Ketut Surata mendekati mayat tersebut untuk memastikan apakah itu benar-benar mayat manusia, yang ternyata benar adanya. Informasi ini kemudian disampaikan kepada pihak berwenang setempat untuk tindak lanjut lebih lanjut dalam penyelidikan ini.
