JPost (Negara)-
Makin banyak warga Kabupaten Jembrana khususnya di Kota Negara yang keberatan dengan pemasangan tiang provider dari perusahaan penyedia jasa internet, karena dianggap mengganggu estetika, tidak beretika dan bisa membahayakan. “Seperti di depan rumah saya. Tahu-tahu berdiri tiang seperti itu dengan menggunakan taman di telajakan jalan. Padahal taman itu saya rawat,” kata salah seorang warga Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara yang menghubungi JPost mengeluhkan pemasangan tiang tersebut, Jumat (18/11).
Ia juga menilai, pemasangan tiang itu terkesan sembunyi-sembunyi, menunggu saat dirinya tidak ada di rumah. Menurutnya, dari penggalian lubang hingga pendirian tiang, dilakukan saat ia keluar rumah. “Saya tahu ada yang menggali lubang di taman telajakan jalan dari tetangga. Saya sengaja tunggu biar tahu saat mendirikan tiang, tapi beberapa hari mereka tidak muncul. Saat saya keluar rumah seharian, pulangnya tiang itu sudah berdiri,” katanya.
Meskipun tiang itu berdiri di telajakan tepat di depan rumahnya, ia tidak minta apapun kepada orang atau perusahaan yang mendirikan tiang itu, hanya minta mereka memiliki etika. “Apa mereka tidak berpikir taman ini ada yang merawat? Setidaknya harus permisi kepada rumah terdekat,” katanya. Ia menduga, pendirian tiang yang sembunyi-sembunyi sengaja dilakukan agar tidak menuai keberatan dari rumah terdekat.
Sorotan terhadap berdirinya tiang-tiang provider internet juga disampaikan netizen lewat akun Jembrana Post. Mereka rata-rata menyesalkan pendirian tiang tersebut seperti tidak terkendali, bahkan tanpa sosialisasi ke warga terdekat. “Jika ada bencana sampai mengenai bangunan warga apakah ada pertanggungjawaban dari pihak perusahaan? Harusnya ada surat sebagai ikatan pertanggungjawaban, sehingga akan mudah memproses jika ada bencana yang disebabkan tiang itu,” kata salah seorang netizen mengomentari berita yang diposting Jembrana Post terkait tiang provider internet.
Rata-rata netizen lain menyoroti pemasangan tiang beserta kabelnya yang dianggap ngawur dan seenaknya sendiri. Bahkan salah seorang netizen menegaskan, agar perusahaan tidak menyalahkan warga apabila kabelnya terpotong saat ada warga yang memotong dahan-dahan pohon rumahnya, karena ada kabel provider yang melintasinya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, Perumahan Dan Kawasan Permukiman Jembrana I Wayan Sudiarta mengatakan, pihaknya hanya berwenang memberikan surat keterangan rekomendasi di jalan-jalan kabupaten. Ia juga mengakui, pihaknya tidak bisa melakukan pengawasan langsung di lapangan karena banyak titik yang terpasang, sementara jumlah pegawainya terbatas. Pihaknya juga tidak mempersoalkan penggunaan telajakan jalan, karena itu termasuk utilitas jalan dan yang didirikan hanya fasilitas penunjang dari perusahaan penyedia jasa layanan internet.(gis)