Jembrana (JPost) – Pedagang Tetap teguh menolak dan akan melakukan perlawanan jika Revitalisasi Pasar tetap dipaksakan Pemerintah Jembrana, setelah lima perwakilan mereka diterima Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi bersama para ketua komisi di Ruangnya, Kamis (22/6).
Hasil diskusi yang dilakukan tersebut disampaikan ke depan para Pedagang yang sedari tadi menunggu di parkiran kantor DPRD Jemrbana,
“Sebenarnya hal ini sudah kita lakukan dari kemarin, dan hari ini kita melakukan sidang terkait jawaban Bupati,” kata Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi di depan Pedagang pasar.
Dirinya juga akan mengajak kembali perwakilan pedagang pasar untuk mengadakan pertemuan pada Senin depan (26/6), dengan menghadirkan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait juga kontraktor yang menangani,
“Nanti pada hari Senin depan kita akan undang semua, dari OPD terkait dan kontraktor yang menangini, kita akan buka semua pada saat itu,” imbuhnya
Disisi lain Ketua 1 Paguyuban Pedagang Pasar Negara I Putu Gede Eka Sasthujana, Mengatakan akan tetap menolak apapun yang akan diajukan Pemerintah Daerah Kepada Para Pedagang,
“Inti Pointnya kita menolak Revitalisasi pasar, apapun bentuknya, walau design berubah, karena situasinya tidak memadai,” jelasnya saat ditemui JPost di halaman Parkir Kantor DPRD Jembrana, Kamis (22/6).
Menurutnya, Revitalisasi Pasar ini dalam segi perencanaan belum matang, dan pihak pedagang tidak dilibatkan dalam perencanaan ini,
“Hal ini Spontanitas dari pelaku pasar, karena kemarin kita mendapatkan surat untuk pengosongan pasar paling lambat 21 juli 2023, jadi pedagang pasar resah,” paparnya.
Disinggung apa yang akan dilakukan apabila Revitalisasi tetap dilaksanakan, ia menjawab akan melakukan upaya perlawanan,
“Kita akan melakukan perlawanan, karena situasi, kondisi yang tidak menguntungkan bagi pedagang pasar, tapi kita akan tunggu ibu dewan untuk mengkoordinasikan ke Pusat apakah bisa di laksanakan atau tidak,” tutupnya.
Sebelumnya sekitar 300-an lebih Pedagang pasar menggeruduk kantor DPRD Jembrana dengan berbekal spanduk penolakan revitalisasi Pasar Umum Negara yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. (Yus)