Jembrana (JPost) – Masterplan atau rencana induk pengembangan Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kabupaten Jembrana, Bali telah rampung disusun.
Berbeda dengan kondisi saat ini, Pelabuhan Gilimanuk ditata dengan begitu detailnya, termasuk didalamnya moderenisasi pelayanan, dan destinasi-destinasi wisata yang keseluruhan menjadi sebuah satu kesatuan.
“Lewat masterplan ini, kita ingin menjadikan Pelabuhan Gilimanuk sebagai pelabuhan termodern di Indonesia,” kata Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi saat rapat finalisasi rancangan masterplan pengembangan Pelabuhan Gilimanuk bersama Bupati I Nengah Tamba diruang rapat Kantor ASDP Jakarta, Jumat (12/5).
Ira Puspadewi yang didampingi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Harry MAC mengatakan sejak 2021 awal, telah berdiskusi banyak hal terkait masteplan pelabuhan gilimanuk ini, masterplan butuh waktu lama karena dirancang dengan cermat. Sekarang 2023 masterplannya sudah jadi, mudah-mudahan ada calon investor.
“Kita ingin di tahun 2024 akhir akan mulai sesuatu dan sudah ada sesuatu yang bisa dilihat di akhir tahun 2025 terkait pengembangan pelabuhan gilimanuk ini. akhir akan mulai sesuatu dan sudah ada sesuatu yang bisa dilihat di akhir tahun 2025 terkait pengembangan pelabuhan gilimanuk ini,” ungkapnya
Pihaknya menambahkan apapun itu semuanya berawal dari mimpi, lalu mimpi wujudkan dengan kesungguhan, master plan dimulai, rencana aksinya kita susun bersama-sama. “Semoga ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana,” ucapnya.
Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Dimana Ia ingin hal itu bisa segera berjalan karena akan menuju Jembrana Emas di tahun 2026.
“Dengan melihat kunjungan wisatawan domestik kalau sekarang 7 juta atau 14 juta bolak balik dalam setahun, ke depan nanti kalau destinasi wisata di Jembrana sudah dibangun, bayangan saya bisa 15 juta wisatawan dan ini tentunya membutuhkan pelabuhan yang representatif,” jelasnya.
Bupati Tamba yang didampingi, Kepala Dinas PUPR Jembrana, I Wayan Sudiarta menuturkan keberadaan masterplan yang final itu, semuanya telah memuat potensi-potensi yang ada terutama di kawasan Gilimanuk.
“Dengan sentuhan moderenisasi khususnya dalam pelayanan dan tetap mengutamakan ciri khas Bali, mengingat ini salah pintu masuk ke Bali. Saya optimis ini bisa mendongkrak kemajuan di Kabupaten Jembrana dan terakhir Saya juga turut mohon doa kepada masyarakat Jembrana, semoga ini bisa segara di eksekusi,” pungkasnya. (Hum)