banner 981x668

Terduga Pencabulan Anak Diamankan ke Mapolres Jembrana

Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Agus Riwayanto Diputra saat diwawancarai Media. Sumber Foto: Yus/JPost
banner 120x600

Jembrana (JPost) – Terduga pencabulan Bocah kelas Empat SD hingga mengakibatkan trauma berat Korban akhirnya diamankan Pihak Polisi Resort Jembrana, Sabtu (11/11/23).

Kejadian tersebut dibenarkan Kepala Satuan Reskrim Polres Jembrana, AKP Agus Riwayanto Diputra saat di hubungi via Whatsaap, Sabtu (11/11/23). Ia mengaku telah melakukan pengamanan terhadap terduga pelaku kekerasan seksual tersebut.

“Iya mas. Sementara kita tidak ada Release kasus tersebut, menimbang psikis korban,” jawabnya.

Riwayanto menambahkan jika kasus serupa cukup banyak di wilayah hukum Polres Jembrana.

“Karena korban masih trauma.
Secara umum di polres jembrana cukup banyak kasus terkait pencabulan terhadap anak.
Kami cukup prihatin karena banyak anak-anak yg menjadi korban.
Kami berharap peran orang tua menjaga anaknya dan jangan mudah percaya meninggalkan anak sendirian,” jelasnya.

Saat ditanya terkait isu pelaku yang memiliki keterbelakangan mental, Riwayanto menepis hal tersebut karena akan dilakukan pendalaman.

Baca Juga:  BPD Bali Launching Kredit Pembiayaan Sektor Prioritas, Jembrana Jadi Tuan Rumah

“Sementara dia (Pelaku-Red) belum menunjukan gejala itu (keterbelakangan mental),” pungkasnya.

Disisi lain, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Jembrana, Ida Ayu Sri Utami Dewi saat dihubungi mengatakan jika pihaknya akan melakukan penjangkauan terlebih dahulu kepada korban.

“Untuk kasus ini, yg pertama kami akan lakukan penjangkauan terlebih dahulu kepada korban dan berkoordinasi dgn pihak sekolah. Untuk proses hukum nantinya kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian, Kemudian kami juga akan lakukan konseling psikologis kepada korban apabila korban mengalami trauma atas peristiwa tersebut” ungkapnya.

Pihaknya juga sudah berupaya dengan melakuakn sosialisasi terkait kekerasan seksual terhadap anak.

“Saat sosialisasi pencegahan kekerasan juga seringkali kami sampaikan agar para orangtua waspada dan menekankan kpd putrinya untuk tidak bebas membiarkan lelaki dewasa masuk ke dalam rumah secara bebas,” harapnya.

Baca Juga:  BRI Genap Berusia 128 Tahun, Semakin Kuat dan Hebat

Sebelumnya, kabar mengenai kekerasan seksual terhadap anak kembali mengguncang Jembrana, kali ini di sebuah desa di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Seorang siswi kelas empat dari Sekolah Dasar setempat, dikabarkan mengalami trauma berat setelah menjadi korban kejadian tragis yang diduga pencabulan oleh seorang pria dewasa di dekat sekolahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 981x668